MAUMERE-NTT EXPRESS- Fenomena pekerja migran Ilegal di Kabupaten Sikka, NTT telah memakan 7 korban meninggal dunia dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, berdasarkan data BP2MI Maumere.
Kepala BP2MI Maumere Muhammad Nur Baria mengungkapkan modus pengiriman tenaga kerja secara illegal yang terjadi di Kabupaten Sikka berawal dari ajakan kerabat atau saudara.
"Modus pengiriman TKI ilegal di Kabupaten Sikka karena ajakan teman atau saudara yang sudah pernah bekerja di luar negeri," ungkapnya kepada NTT Express, Senin, (5/6/2023).
Dia menjelaskan, terjadinya pengiriman pekerja migran illegal tak terlepas dari peran calo serta bekingan dari pihak tertentu. Namun dia tak merincikan pihak mana yang membekingi.
"Pekerja migran illegal dijanjikan calo pekerjaan dan gaji yang besar, calonya menerima banyak di Kota Batam dan memang sudah ada beking-bekingnya," jelas dia.
Setelah calo menerima orang di Batam, lanjut dia, barulah diurus administrasi dan dokumen keimigrasian yang dibutuhkan.
Pantauan BP2MI Sikka, hingga saat ini perusahaan yang ada di Kabupaten Sikka tidak terlibat dalam pengiriman pekerja migran illegal dan melakukan pengiriman secara prosedural.
Baca Juga: TKW Asal Flores Timur yang Meninggal Dunia di Malaysia Sempat Kerja di PT Lokon Internasional
Namun dia juga mengakui BP2MI tidak dapat mencegah berangkatnya pekerja migran illegal apabila berdiri sendiri.
"BP2MI menangani pekerja migran di luar negeri, sedangkan kalau pekerja illegal berangkat dengan kapal, kita tanya, mereka beralasan berangkat kerja di Makasar atau Surabaya. Itu bukan wewenang kami, karna pengiriman tenaga kerja antardaerah dalam negeri merupakan wewenang Disnaker," ujar dia.
Menyikapi situasi tersebut, BP2MI Sikka telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, namun belum mencakup seluruh wilayah Flores-Lembata dikarenakan keterbatasan anggaran.
Baca Juga: Pamit ke Malaysia, TKW Asal Flores Timur Meninggal Dunia, Diduga Korban Human Trafficking
Ia menambahkan, BP2MI memiliki program penempatan G to G dengan negara penempatan yakni Jepang, Korea Selatan, Jerman dan negara lainnya.
Penempatan program tersebut antara pemerintah dengan pemerintah, dan tidak melibatkan pihak swasta.
"Untuk mendapat informasi lebih lanjut mengenai peluang kerja di luar negeri atau ingin mendaftar secara online dapat mengakses link www.siskop2mi.bp2mi.go.id," tutupnya. (next/Irma)
Artikel Terkait
Kreatif, Mahasiswa Unipa Maumere Sulap Sampah dan Limbah Jadi Fashion Unik
Turnamen U21, Atom Takluk di Kaki Gajah Lumpur
Petugas Gagalkan Penyelundupan Sepeda Motor Curian ke Timor Leste
Putra Bungsu Jokowi, Kaesang Diwacanakan Jadi Wali Kota Depok, Djarot Saiful: Dapat Lampu Hijau Dari PDIP
Dustig Waiwadan Melaju Mulus Ke Babak 8 Besar Kolimasang Open 2023
RUU Kesehatan Masih Berpolemik di DPR RI, Gus Imin: Alami Kontroversi, Jangan Tergesa-gesa