KUPANG, NTT EXPRESS.COM - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani ikut menjemput jenasah Pekerja Migran Indonesia (PMI) Yati Fatima Tusi warga Desa Kusi Kecamatan Kuanfatu Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur yang meninggal dunia di Malaysia, Senin 18 September 2023.
Yati Fatima Tusi merupakan pekerja asal NTT yang bekerja di perkebunan kelapa sawit di Malaysia sejak 2018 dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit di Kuching Malaysia untuk melahirkan anak kedua pada pekan lalu.
Yati Fatima Tusi masuk ke Malaysia pada 2018 setelah mengurus pasport di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat bersama suaminya Asyer Aristus Silla yang sudah bekerja di Malaysia sejak 2013 silam.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang Landa NTT 18-20 September 2023
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan Yati Fatima Tusi merupakan pekerja migran asak NTT yang ke 107 yang meninggal dunia di luar negeri.
"Sesuai catatan BP2MI pada Januari-September 2023 sudah 107 jenasah pekerja migran yang dipulangkan dengan kondisi meninggal dunia ke NTT" kata Benny Rhamdani.
Baca Juga: Memperlancar Arus Barang di Perbatasan, Kemenhub Operasikan Terminal Barang Internasional di Belu
Hal ini sangat memprihatinkan karena sebagian besar pekerja yang meninggal itu merupakan pekerja non prosedural," tandasnya.
Ia menambahkan dalam tiga tahun terakhir pekerja migran asal NTT yang meninggal dunia di luar negeri mencapai 420 orang pekerja.
Baca Juga: Musim Kemarau, Pj Bupati Lembata Imbau Waspadai Potensi Kebakaran
Menurut dia sebagian besar pekerja yang meninggal itu merupakan pekerja yang pergi bekerja ke luar negeri tidak melalui prosedur yang berlaku.
"Kami tidak akan berhenti untuk mengkampanyekan ke berbagai tempat agar para pekerja yang bekerja ke luar negeri melalui jalur resmi dan tidak boleh melalui jalur yang tidak resmi," kata Benny Rhamdani.
Baca Juga: Pj Bupati Lembata Ingatkan ASN Tingkatkan Kinerja, Pimpinan OPD Maksimalkan Sumber Daya
Ia mengatakan Pemerintah daerah di provinsi berbasis kepulauan ini juga harus ikut bertanggung jawab bagaimana menyiapkan lapangan kerja untuk menekan adanya pekerja yang pergi ke luar negeri secara ilegal.
Artikel Terkait
NTT Kembali Terima Peti Mati, Pekerja Migran Asal Nagekeo Meninggal Dunia di Malaysia
Jenazah Agnes Peni Muda Pekerja Migran Flotim Dipulangkan, Besok Tiba di Solor
Calo Perekrut Pekerja Migran Ilegal di Flores Timur Ditangkap Polisi
Pekerja Migran Ilegal Asal NTT Meninggal di Malaysia, Keluarga Sebut Organ Tubuhnya Tak Lengkap
Miris! Satu Lagi Jenazah Pekerja Migran Ilegal Asal Sikka Dikirim Pulang
Nasib Tragis 2 Pekerja Migran NTT di Batam, Gaji Tak Dibayar, Disiksa dan Diperkosa Majikan
PT Tugas Mulia, Perusahaan yang Sering "Membunuh" Pekerja Migran NTT