• Rabu, 27 September 2023

Kreativitas Anak Muda Adonara Rawat Budaya Lokal Bikin Kagum Frans Aba

- Senin, 18 September 2023 | 11:03 WIB
Foto: Calon gubernur NTT, Frans Aba saat berada di Desa Pepageka, Kecamatan Kelubagolit, Pulau Adonara (Dok. NTT EXPRESS)
Foto: Calon gubernur NTT, Frans Aba saat berada di Desa Pepageka, Kecamatan Kelubagolit, Pulau Adonara (Dok. NTT EXPRESS)
 
 
ADONARA-NTT EXPRESS- Adonara sebuah pulau kecil di Kabupaten Flores Timur, selalu memberi kehangatan untuk siapa pun yang menyinggahinya. Bukan karena cerita tentang pulau yang memiliki banyak gadis cantik natural dengan mahar Belalai Gajah, tetapi pulau yang dihuni oleh orang-orang ramah yang menjunjung tinggi adat dan budaya.
 
Selain itu, Adonara juga telah melahirkan seorang pemimpin besar NTT, Gubernur Frans Lebu Raya
 
Alam, budaya dan keramahan orang-orang Adonara, membuat calon Gubernur NTT, Frans Aba terpesona. Frans Aba pun disambut untuk makan siang bersama warga, beberapa tokoh masyarakat dan Karang Taruna di Desa Pepageka, Kecamatan Kelubagolit. 
 
 
Dari cerita dan informasi yang direkam sebelumnya, Frans Aba sangat bangga akan semangat juang dan kreatifitas anak-anak muda Adonara yang telah bergerak merawat budaya lokalnya dan Lamaholot secara keseluruhan.
 
"Saya bangga, Anak-anak muda Adonara luar biasa. Saya sejak dulu punya kepercayaan yang besar terhadap semangat juang dan kreatifitas anak muda. Komunitas-komunitas anak muda yang peduli pada nilai kebudayaan adalah tanda, bahwa kita punya modal nilai yang baik bagi masa depan. Ini investasi bagi gerak peradaban kita di NTT," kata Frans Aba dihadapan sejumlah warga, tokoh dan perwakilan anak muda Desa Pepageka.
 
 
Doktor Ekonomi Pembangunan itu mengatakan, investasi kebudayaan terutama yang dilakukan oleh kelompok orang-orang muda, merupakan salah satu program unggulan yang akan diterapkan ketika menjadi Gubernur NTT.
 
"Hal positif seperti ini yang akan saya dukung secara serius. Tidak hanya lewat kata-kata motivasi tapi juga lewat pembangunan fasilitas, seperti gedung pengarsipan dan balai pelatihan," kata Frans Aba.
 
Menurut Frans Aba, budaya NTT itu, bukan sekedar mengenakan sarung atau bernyanyi lagu daerah dan menari tradisional. Lebih dari itu adalah semangat untuk berkumpul bersama dan membangun kekuatan untuk membawa perubahan dan menghasilkan buah-buah kebaikan. 
 
"Budaya NTT tidak sekedar pakai sarung, bernyanyi lagu daerah dan menari, tetapi lebih dari itu," tegas Frans Aba
 
 
Saat di Desa Pepageka, Frans Aba mendapat banyak masukan positif dan dukungan moril dari Ibu-ibu, tokoh masyarakat dan perwakilan kaum muda.
 
"Pak Frans sudah sampai dan makan siang di kampung kami ini. Maaf, jika jumlah kami tidak sebanyak yang seharusnya. Kami yang hadir hanya puluhan, tetapi hati kami sebagai tuan rumah tersusun dari ribuan perasaan selamat datang. Banyak yang terpaksa tidak hadir, karena mereka harus menyiapkan diri mengikuti karnaval tingkat kecamatan," ungkap Ama Bisa Muda, Perwakilan Tokoh Muda.
 
Selain itu,  Ama Kraman salah satu Tokoh Muda Pepageka pun menceritakan bagaimana giat kaum muda setempat membangun solidaritas dan soliditas anak muda. Dimana wadah untuk menumbuhkan bakat olahraga, dibentuknya klub Agotugu FC yang sudah menorehkan segudang prestasi. 
 
 
Tidak hanya itu, tetapi anak-anak muda pun memiliki kepedulian dalam merawat kekayaan budaya lokal melalui Sanggar Seni.
 
"Kami di sini ada kelompok sanggar yang bernama Nubatelo. Sanggar ini, kami bentuk sebagai wadah bagi anak muda untuk belajar budaya lokal. Kami punya jadwal latihan menari dan menyanyi yang sudah kami tentukan, semuanya untuk melestarikan budaya warisan leluhur, nenek moyang. Kami sadar, ini tanggung jawab kami," ungkap Kraman.
 
 
Diakhir perjumpaan singkat itu, Frans Aba ingatkan warga, tokoh dan anak-anak muda, agar tetap semangat berjuang dan bekerja.Terutama bisa menjadikan Adonara umumnya untuk menjadi basis penentuan kebijakan pendidikan kebudayaan dan kesenian.
 
"Semangat ya bapak, ibu. Anak-anak muda Adonara harus tetap semangat. Jadikan Adonara basis penentu kebijakan pendidikan, kebudayaan dan kesenian," pungkas Doktor Ekonomi Pembangunan Atma Jaya.***.

Editor: Amar Ola Keda Kabelen

Tags

Artikel Terkait

Terkini

22 Bacaleg di Sikka Gugur, 478 Masuk Calon Sementara

Sabtu, 19 Agustus 2023 | 13:39 WIB
X