LEMBATA-NTT EXPRESS- Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Lembata mengikuti turnamen kejuaraan daerah (kejurda) zona tiga di Flores Timur setelah berlakunya aturan baru dari IPSI pasca Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
Tujuan dari turnamen ini untuk mencari bakat baru yang akan ikut bertanding bersama zona satu dan zona dua di bulan april mendatang. Pemenang antar zona ini akan mendapatkan tiket pertandingan di Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah.
Sekretaris IPSI Lembata, Goris Molan mengatakan cabang olahraga silat di Lembata sudah absen dalam kejuaraan Porprov yang diselenggarakan di Kupang. Kabar baiknya adalah pemberlakuan aturan pencak silat pada kejuaraan porprov masih menggunakan aturan lama.
Sehingga IPSI NTT dengan menggunakan aturan baru, menggelar ulang kejuaraan di Zona Tiga yang meliputi daratan Flores, Lembata dan Alor sehingga ada 10 kabupaten yang ikut merebut tiket menuju PON.
Goris menerangkan, kabar baik ini disambut gembira oleh IPSI Lembata. Namun, kendala utamanya, tidak ada biaya yang bisa digunakan untuk mengambil bagian dalam Kejuaraan Zona Tiga. Kejuaraan Zona Tiga ini berlangsung dari tanggal 19 hingga 22 Maret 2023.
IPSI Lembata mulai mengumpulkan uang melalui swadaya pengurus. Selain itu beberapa pihak swasta juga ikut terlibat dalam memberikan bantuan. Total uang yang terkumpul mencapai 5 juta rupiah.
"Itu dari swasta semua. Makanya saya terimakasih banyak kepada semua orang yang sudah bantu. Kami tidak bisa balas apa-apa", jelasnya.
Baca Juga: Tak Ada Dukungan Dana dari Pemda Sikka, Atlet Pencak Silat Sabet 7 Medali Emas di Kejurda
Namun, uang yang terkumpul ini tentu tidak cukup untuk rombongan IPSI Lembata yang berjumlah 11 orang yaitu 7 atlet, 1 official, 2 pelatih dan 1 wasit juri. IPSI pun difasilitasi penginapan oleh Taman Daun melalui anggotanya yang berada di Flores Timur.
Meskipun dengan biaya yang sangat terbatas, IPSI Lembata berhasil membawa pulang medali. Salah satu atlet berhasil masuk ke babak final yaitu Rival Inventris Sunbanu.
"Tapi karena cedera lutut yang dialami membuat Rival tidak bisa melanjutkan pertandingan. Akhirnya Rival mendapatkan peringkat dua di kelas H Putra", terang Goris.
Sedangkan dua atlet lainnya mendapatkan peringkat 3 di kelas A Putra yaitu Alfian Putra dan peringkat 3 di kelas A Putri yaitu Marisa Ivonia. Hasil yang diperoleh IPSI Lembata sangat memuaskan meskipun anggaran yang dimiliki sangat terbatas.
Goris berani bertaruh, jika ada anggaran yang berikan kepada IPSI Lembata maka akan banyak prestasi yang dapat dipersembahkan bagi Lembata.
Baca Juga: Polwan Cantik Berdarah Lamalera Sebagai Kapolres Lembata, Penulis Buku Hingga Bintang Sinetron
Sebab, untuk mencapai hal tersebut, atlet pun harus dipersiapkan dengan baik dan diperhatikan selama masa pertandingan. Mulai dari kesehatan hingga urusan makanan minum yang teratur.
Goris berharap agar adanya perhatian dari pemerintah untuk membangun olahraga di Lembata dengan serius. Perhatian yang dimaksud Goris bukan melulu soal uang tapi ada hal lain yang bisa dilakukan untuk membangun olahraga di Lembata, tidak hanya untuk cabang olahraga pencak silat. (***)
Penulis: Dominikus Karangora
Artikel Terkait
Sayangkan Pernyataan Melchias Mekeng, KPK: Uang Haram Walau Sedikit Tetap Dosa
KPU Tetapkan 4 Dapil di Sikka, PDIP "Angkat Tangan", Gerindra "Tancap Gas"
Heboh! Mahfud MD Sebut DPR Sering Aneh, Kadang Marah Enggak Tahunya Makelar Kasus
FIFA Resmi Coret Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Keras! Mahfud MD Tolak Interupsi saat Jelaskan Transaksi Janggal Rp349 Triliun