nttmediaexpress.com | Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) melalui Dinas Kesehatan Provinsi NTT canangkan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Cegah Stunting Berbasis Pangan Lokal di Lima Kabupaten di NTT.
Kelima Kabupaten yang dipilih akan menjadi Kabupaten percontohan atau percontohan program PMT pencegah stunting berbasis pangan lokal bagi ibu hamil dan balita.
Baca Juga: Upaya Kuratif Cegah Stunting, TP PKK Manggarai Menggelar ToT Kader Khusus Pangan Keluarga
“Kelima kabupaten tersebut adalah Kabupaten Kupang, Lembata, Manggarai Timur, Sumba Tengah, dan Kabupaten Manggarai Barat,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi NTT Iwan M Pelokilla mengutip ANTARA , Selasa, (22/11/2022).
Kabid Kesmas Dinkes Provinsi NTT itu menjelaskan, PMT berbasis pangan lokal kepada ibu hamil dan balita merupakan pengganti PMT berbasis pabrik, seperti biskuit yang selama ini diberikan.
Baca Juga: Gubernur VBL Pasang Target Menurunkan Stunting di Provinsi NTT Hingga 10 Persen Pada Tahun 2023
Salah satu pangan lokal andalan Provinsi NTT dalam pencanangan PMT pencegah stunting, salah satunya yaitu daun kelor yang telah diolah menjadi serbuk kelor.
Serbuk kelor ini kemudian dicampurkan dalam menu makanan untuk ibu hamil dan anak balita, ungkap Iwan.
Kelor menjadi pilihan utama PMT karena banyak diproduksi di NTT serta memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan ibu hamil dan balita.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena Kampanye Penurunan Stunting di Kodi Utara SBD
Daun kelor disebut banyak mengandung vitamin, mineral, dan mikro nutrien. Kelor bisa ditambahkan ke makanan, membuat serapan balita menjadi lebih baik, nafsu makan meningkat.
Meskipun kelor menjadi pilihan utama pangan lokal pencegah stunting, namun tidak menutup kemungkinan untuk memilih bahan pangan lokal lain, seperti jagung, kacang, sayuran, dan lainnya.
"PMT tidak semuanya berbasis kelor, karena kelor juga mengandung efek pencahar, sehingga ketika dikonsumsi berlebihan dapat membuat usus tersinggung atau perut jadi mules," katanya.
Baca Juga: Bupati Agas Berkomitmen Kembangkan Sorgum Menjadi Pangan Alternatif Atasi Stunting
Iwan menambahkan bahwa PMT berbasis pangan lokal ini sudah dimulai dijalankan di lima Kabupaten contoh. Pemprov NTT menargetkan program tersebut dijalankan di 22 Kabupaten/kota di NTT pada 2023***
Artikel Terkait
Kolaborasi Cegah Stunting, YPK, GBI, dan Apotek Sera Medika Gelar Baksos di Desa Pocong
Dana Desa Tahun 2023 Fokus di Capaian Fisik dan Penuhi Target Menurunkan Stunting
Aksi Nyata Bank NTT Tekan Stunting Mendapat Apresiasi Gubernur VBL
Bupati Agas Berkomitmen Kembangkan Sorgum Menjadi Pangan Alternatif Atasi Stunting
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena Kampanye Penurunan Stunting di Kodi Utara SBD
Gubernur VBL Pasang Target Menurunkan Stunting di Provinsi NTT Hingga 10 Persen Pada Tahun 2023
Upaya Kuratif Cegah Stunting, TP PKK Manggarai Menggelar ToT Kader Khusus Pangan Keluarga