Polri Perintahkan Kejagung Segera Proses Hukum Ferdy Sambo, 30 Jaksa Ditunjuk Kawal Kasus Tewasnya Brigadir J

nttmediaexpress.com | JAKARTA - Pasca Bareskrim Polri menetapkan eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana menewaskan Nofriansyah Joshua Hutabarat atau Brigadir J, Kejaksaan Agung (Kejagung) menyiapkan 30 Jaksa untuk mengawal perkara hukum kasus tersebut.

Baca Juga: 47 Saksi Menyebut Puteri Candrawati dan Ferdy Sambo Buat Laporan Palsu Terkait Tewasnya Brigadir J

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Ketut Sumadena menerangkan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memerintahkan penyidikan kasus tersebut telah masuk ke pihak Kejagung.

Baca Juga: Tajir Melintir Bagai Sultan di Tubuh Polri, Ferdy Sambo Diduga Bengki Perjudian dan Terorisme

Menindaklanjuti SPDP tersebut, Kejagung langsung menunjuk 30 jaksa sekaligus telah menyampaikan sejumlah arahan penting kepada 30 jaksa yang ditunjuk untuk menangani perkara hukum Ferdy Sambo atas tewasnya Brigadir J.

"SPDP (Surat Perintah Dimulainya Penyidikan) sudah masuk ke Jampidum, sudah ditunjuk 30 jaksa penuntut umum untuk menangani perkara tersebut," kata Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumadena, dilansir PMJNEWS, Minggu 14 Agustus 2022.

Baca Juga: Daftar Kekayaan dan Koleksi Mobil Mewah Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo

Arahan penting diberikan kepada 30 jaksa dalam penanganan kasus tersebut adalah terkait sikap profesional dalam penyidikan kasus tewasnya Brigadir J lantaran kasus tersebut tengah menjadi sorotan publik.

"Sekaligus mengeluarkan penunjukan jaksa penuntut umum dalam perkara dimaksud. Tentu dalam penanganan perkara apapun jaksa penuntut umum tanpa diminta dan disuruh harus profesional," ungkapnya.

Baca Juga: Mama-mama Muda Wajib Tiru Pose Seksi Ala Gisella Anastasia Buat Para Brondong Meleleh

Selain nama Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus tewasnya Brigadir J, tiga tersangka lainnya diantaranya Bharada Richard Eliezer alias Bharada RE, Brigadir Ricky Rizal (RR), dan Kuat Ma'ruf (KM), "Kita sudah menerima SPDP," jelas Kepala Ketut Sumedana kepada wartawan.***