KUPANG, NTTEXPRESS.COM - Kementerian Kesehatan meminta masyarakat waspada terhadap penyakit Marburg. Hingga kini, sudah ditemukan sembilan kasus kematian dan 16 suspek Marburg.
"Kita perlu tetap melakukan kewaspadaan dini dan antisipasi terhadap penyakit virus Marburg,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril, Kamis 30 Maret 2023.
Syahril mengungkapkan, pemerintah melakukan penilaian risiko cepat (rapid risk assessment) penyakit virus Marburg pada 20 Februari 2023. Hasilnya, kemungkinan adanya importasi kasus virus Marburg di Indonesia rendah.
Baca Juga: Hati-hati Impor Pakaian Bekas Ilegal ke Flores Timur, Polisi Akan Tindak Tegas
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg. Pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait diminta untuk waspada terhadap virus Marburg.
Baca Juga: Amankan Semana Santa, Polres Flotim Dapat BKO Polda NTT, Ada TNI dan Brimob Penjinak Bom
Surat Edaran itu diterbitkan langsung oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Nomor HK.02.02-C-853-2023 tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Virus Marburg.
Virus Marburg Mematikan
Syahril menyebut Marburg (filovirus) merupakan salah satu virus paling mematikan dengan fatalitas mencapai 88%. Penyakit Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi.
Baca Juga: Pengawasan Partisipatif Pemilu Berbasis Forum Warga Kampung
Virus ini satu family dengan virus ebola. Marburg menular lewat cairan tubuh langsung dari kelelawar atau primate.
Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus Marburg.
Baca Juga: Minimnya Penerangan, Pelajar di Sikka Jadi Korban Teror Panah Misterius
"Kelelawar host alami virus Marburg yaitu Rousettus aegyptiacus bukan merupakan spesies asli Indonesia dan belum ditemukan di Indonesia, namun Indonesia masuk jalur mobilisasi kelelawar ini," kata Syahril.
Artikel Terkait
Cegah Penularan Virus di Sekolah, Maxim Kupang Bagikan Totem Hand Sanitizer
Kabar Gembira, NTT Sudah Punya Alat Deteksi Virus Demam Babi Australia
Kadis Peternakan Flores Timur Bagi Tips Bebas dari Serangan Virus ASF