Setelah absen selama dua tahun, Indonesia Fashion Week (IFW) 2022 akhirnya kembali digelar pertama kalinya pasca pandemi Covid-19. Sebelumnya, pagelaran pekan mode terbesar Indonesia itu terakhir kali digelar pada tahun 2020.
Event nasional tersebut diharapkan dapat
menjadi simbol kebangkitan dunia industri fashion tanah air. Pagelaran IFW 2022 diselenggarakan selama tiga hari sejak 13 April Hingga 17 April 2022 kemarin di Jakarta Convention Center, Senayan.
Mengusung tema Magnificent Borneo, IFW mengangkat keindahan alam Kalimantan. Tema tersebut merupakan rangkaian tema WFI tahun 2020 yang gagal akibat situasi Pandemi Covid-19.
"IFW 2022 ini menjadi tanda kembali bangkitnya industri fesyen Indonesia yang sempat terkena imbas pandemi Covid-19. Momen ini juga menjadi penyemangat bagi para pelaku industri fesyen tanah air untuk turut menciptakan karya-karya terbaik mereka," ungkap Presiden IFW Poppy Dharsono, melansir SUARA, Rabu (13/4/2022).
Ajang tahun tersebut diselenggarakan oleh Asosiasi dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI). Penyelenggaraan IFW 2022 itu merupakan ajang spesial bagi perancang busana tanah air karena digelar secara online atau tatap muka pasca pandemi Covid-19.
Ajang tersebut didukung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui salah satu agenda pariwisata yaitu Enjoy Jakarta. Kegiatan itu diharapkan menjadi spirit baru bagi para pelaku UMKM bangkit bersama pemulihan perekonomian.
Ajang fashion itu menghadirkan sejumlah designer seluruh Indonesia bekerjasama dengan pemerintah daerah, salah satunya yaitu pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dengan didampingi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT, sebanyak 14 Designer asal NTT ikut memamerkan karya mereka pada ajang tahunan IFW 2022 itu.
Menariknya adalah, sebanyak 14 Designer NTT memamerkan fashion etnik dirancang khusus dari kain tenunan khas Provinsi NTT.
Penampilan busana khas NTT pada ajang tersebut sangat memukau karena dibuka dengan tarian khas NTT kemudian disusul dengan lenggak-lenggok para model yang diiringi musik Sasando.
Selain busana bertema tenunan khas NTT, salah satu karya yang juga menonjol yaitu desain busana khusus mahkota komodo berwarna emas.
Ketua Umum APPMI sekaligus Presiden IFW Poppy Dharsono mengungkap rasa kagumnya terhadap penampilan busana etnik NTT yang menonjol pada IDW 2022
ajang tersebut. Poppy mengatakan, ajang IFW 2022 menjadi kesempatan baik untuk mempromosikan karya budaya NTT.
"Saya pikir ini bagus ya, Ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya NTT. Temannya tetap sama yaitu Treasure of Magnificent Borneo," ungkap Poppy melansir GenPi.
Untuk diketahui, ajang tersebut diikuti oleh
300 designer dari jumlah terdaftar 1200 peserta.***