Ada Pakaian Adat di Jalan Salib Hidup Paroki Riangkemie, RD Benyamin Daud: Perpaduan Antara Budaya dan Agama

- Sabtu, 1 April 2023 | 14:13 WIB
Ada pakaian adat di  jalan salib hidup paroki Riangkemie, Jumat 31 Maret 2023/Emanuel Bataona/NTT Media Express
Ada pakaian adat di jalan salib hidup paroki Riangkemie, Jumat 31 Maret 2023/Emanuel Bataona/NTT Media Express

KUPANG, NTTEXPRESS.COM – Menjelang perayaan Paskah, Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St.Yoseph Riangkemie memerankan kisah sengsara penyaliban Yesus Kristus

Peragaan kisah sengsara yang berlokasi di Lapangan Baipito, Desa Lewohala, Kabupaten Flores Timur (Flotim) itu, menjadi kekhasan tersendiri perpaduan antara unsur budaya dan agama. 

Dengan mengenakan busana adat, para algojo mengiringi Yesus menuju bukit kalvari yang dipadukan dengan tarian hedung khas budaya lamaholot. Begitu juga syair ratapan menggunakan bahasa daerah lamaholot mengiringi kematian Yesus hingga diturunkan dari salib.

Baca Juga: Jalan Salib Hidup di Paroki Riangkmie, Flotim Diwarnai Derai Air Mata Umat Katolik 

Pada kesempatan tersebut, Romo moderator Paroki St. Yosep Riangkemie, Romo Benyamin Daud, Pr, Jumat 31 Maret 2023 mengatakan kisah sengsara Yesus Kristus yang diperagakan oleh OMK merupakan gerakan bersama mewujudkan misi cinta akan budaya dan gereja. 

Baca Juga: Miris, Pemda Flotim Pangkas Beasiswa 355 Mahasiswa Kurang Mampu di IKTL Waibalun

"Ini nuansa yang luar biasa yang kita gabungkan dari misi iman atau penghayatan iman dan tradisi budaya yang kita satukan sebagai penghayatan iman yang sama. Sehingga gerakan ini mau menyadarkan kita bagaimana harus cinta budaya, cinta iman, kebersamaan di Keba Baipito Nara Ledu lema," katanya.  

Baca Juga: Alex Ofong Sebut Doris Rihi Pantas Kembali Jadi Penjabat Bupati Flotim, Berikut Alasannya

Ketua Panitia, Emanuel Pehan Baon, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mensukseskan acara ini, teruma teman-teman orang muda yang punya peran besar dalam acara tersebut. 

"Kebersamaan dari teman-teman itulah yang membuat acara ini sampai berhasil,"katanya 

Baca Juga: Nama Doris Rihi Tak Masuk Usulan DPRD Flores Timur, Ternyata Ini Alasannya

Tri sapaan akrabnya juga menyampaikan, jalan salib hidup ini mau menunjukan agar budaya lamaholot terkhususnya Baipito Nara Ledu Lema harus tetap dipelihara, hidup, dan selalu dihayati. 

Baca Juga: Target Fraksi Murni, PAN Lembata Ajak Kader dan Bacaleg Hindari Politik Uang

"Berkaitan perpaduan unsur budaya yang ada di dalamnya, itu mau menunjuk agar budaya itu selalu melekat dalam diri kita. Pada intinya dalam jalan salib hidup ini bahwa budaya lamaholot tetap kami junjung," tutupnya.

Halaman:

Editor: Amar Ola Keda Kabelen

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X