SIKKA-NTT EXPRESS- LM, seorang ibu lima 5 anak di Kabupaten Sikka, NTT diduga dicabuli Kasat Lantas Polres Sikka, AKP Firamudin, di kebun contoh milik Unipa Maumere depan Pasar Alok, , Kamis 14 September sekitar pukul 12.00 Wita.
LM menuturkan, kejadian itu berawal ia menemui Kasat Lantas terjait sepeda motor anaknya yang terkena operasi tilang.
“Saya telpon beliau, karena kami sama-sama dari Bima. Lalu dia minta saya datang ke tempat itu,” terang LM kepada wartawan.
Baca Juga: Diduga Cabuli Istri Orang, Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Polisi
Setelah selesai komunikasi urusan kendaraan yang ditilang, kata dia, pelaku tiba-tiba menarik tangannya dan mengajak ke kamar, namun korban mengelak.
Gagal mengajak korban ke kamar, pelaku sempat menciumnya sebanyak dua kali. Pelaku juga meminta melumat bibir korban, namun tidak dilayani.
Tak sampai disitu saja, pelaku mengajak korban berbuat mesum, namun korban tetap menolak.
“Jangan Pak, dosa, kita baru sama-sama umroh,” tolak korban.
Baca Juga: Kronologi Pria Bejat di NTT Perkosa Bocah 4 Tahun: Bujuk Korban dengan Es Krim
Pelaku yang gagal melampiaskan hasrat seksualnya kemudian menawarkan korban bertemu pada malam harinya. Korban pun terpaksa mengiyakan agar bisa segera keluar dari rumah itu.
Malam harinya, pelaku menelepon korban. Namun hal ini diketahui suami korban. Suami korban melarang korban menemui pelaku.
Atas persetujuan sang suami, perempuan dengan status hajjah ini didampingi kuasa hukum, Meridian Dewanta melaporkan peristiwa itu ke Unit PPA Polres Sikka, Senin 18 September 2023.
Baca Juga: Ngaku Kesepian Pria di NTT Tega Perkosa Bocah 4 Tahun
Menurut korban, pelaku sempat mengajak korban untuk berdamai. Namun korban tetap melanjutkan laporannya.
Artikel Terkait
Buat Kamu yang Suka Telat Bangun Pagi, Berikut 5 Tips Mengatasinya
Jangan Keliru! Berikut 5 Urutan Skincare Pagi yang Benar untuk Kulit Berminyak
Dalam Rangka Dies Natalis, PMKRI Ruteng Berdayakan Warga Poco Leok yang Menolak Geothermal
Kreativitas Anak Muda Adonara Rawat Budaya Lokal Bikin Kagum Frans Aba
Bersama untuk Iklim, GCS : Kami Butuh Solusi Bukan Polusi