KUPANG-NTT EXPRESS- Pengakuan mengejutkan datang dari pelaku penikaman terhadap korban YHB saat bentrok antar kelompok di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang, NTT Jumat 15 September 2023.
Pelaku penikaman berinisial MA (35) mengaku direkrut dan bergabung dengan salah satu kelompok yang menjaga lahan sengketa dengan bayaran Rp 200 ribu.
"Saya dibayar Rp 200 ribu," ungkapnya di Mapolresta Kupang Kota, Sabtu 16 September 2023.
Saat ke lokasi sengketa, dirinya melengkapi diri dengan sebilah pisau. "Kami banyak orang dan saat kejar-kejaran itu saya yang tikam," akunya.
Ia mengaku sebelum menerima orderan menjaga lahan sengketa, ia tinggal di Rote Ndao sebagai petani bawang. Ia kemudian hijrah ke Kupang dan kos di bilangan Kelurahan Oesapa sejak satu tahun terakhir.
MA juga menyebut dirinya sudah berkeluarga dan memiliki tiga orang anak. Dua diantaranya sedang menuntut ilmu dibangku pendidikan sekolah dasar (SD).
OM, pelaku lainnya juga mengaku sebelum bentrokan, dirinya ditelpon oleh salah satu temannya yang berinisial GM untuk ikut dalam pengamanan lahan tersebut.
"GM telpon saya, katanya ada anak-anak kita yang mau turun kemudian di pihak sebelah juga anak-anak kita jadi minta untuk menjaga," sebutnya.
Ditanya terkait pembayaran, ia mengaku tidak mendapat bayaran. "Saya tidak menerima uang," katanya singkat.
Saat ini polisi sudah mengamankan lima orang yang diduga kuat terlibat dalam bentrok berdarah itu.
Dalam bentrok ini, satu pemuda tewas ditikam dan empat sepeda motor dibakar massa.***
Artikel Terkait
Ini Nama 25 Pemain yang Masuk Skuad Pra Pon NTT 2023
Resmi, Majelis Syuro PKS Dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024, Berikut 7 Keputusan
PKS Resmi Mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024
Kunker di Kupang, Menteri ATR/BPN Sebut Realisasi Sertifikat untuk NTT 1,5 Juta
Seabad Tanpa Kepastian, Gereja di Kupang NTT Akhirnya Terima Sertifikat dari Menteri Hadi Tjahjanto
Sambil Memperkenalkan NTT, Komunitas Moto Guzzi Gelar Touring Susuri Pulau Flores Selama 5 Hari