KUPANG, NTT EXPRESS.COM - Apa itu Virus Marburg belakangan kerap dicari oleh masyarakat.
Bagaimana tidak, virus tersebut dilaporkan menyebar luas di Afrika dan memicu kenaikan kasus, bahkan angka kematiannya juga sangat tinggi. Simak ulasannya di info sehat kali ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan penularan penyakit akibat virus ini terus berlanjut di Guinea Khatulistiwa pada 22 Maret 2023.
Baca Juga: Hati-hati Impor Pakaian Bekas Ilegal ke Flores Timur, Polisi Akan Tindak Tegas
Jumlah total kasus konfirmasi dan probable saat ini ada 29 kasus, termasuk 27 kematian.
Selain Guinea Khatulistiwa, pada 22 Maret 2023, wilayah Afrika Timur, Tanzania juga melaporkan 8 kasus Virus Marburg, lima di antaranya meninggal dunia.
Baca Juga: Amankan Semana Santa, Polres Flotim Dapat BKO Polda NTT, Ada TNI dan Brimob Penjinak Bom
Sementara tiga lainnya tengah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Ini merupakan wabah pertama penyakit virus tersebut di sana.
Lalu apa itu Virus Marburg? Dikutip dari halodoc.com pada Kamis 30 Maret 2023, virus Marburg adalah virus yang menyebabkan penyakit langka menular sejenis demam berdarah.
Baca Juga: Pengawasan Partisipatif Pemilu Berbasis Forum Warga Kampung
Penyakit Marburg bukanlah penyakit baru dan sejauh ini telah ada banyak negara di dunia yang melaporkan kasus penyakit Marburg sejak tahun 1867.
Penyakit ini bisa terjadi pada pada manusia dan primata dan termasuk penyakit yang berbahaya.
Baca Juga: Minimnya Penerangan, Pelajar di Sikka Jadi Korban Teror Panah Misterius
Ahli medis menyatakan bahwa tingkat kematian penyakit Marburg bisa mencapai 88 persen. Seseorang bisa terinfeksi virus Marburg karena berada di goa atau tambang yang menjadi habitat kelelawar Rousettus.
Artikel Terkait
Cegah Penularan Virus di Sekolah, Maxim Kupang Bagikan Totem Hand Sanitizer
Kabar Gembira, NTT Sudah Punya Alat Deteksi Virus Demam Babi Australia
Kadis Peternakan Flores Timur Bagi Tips Bebas dari Serangan Virus ASF